Toek dikenang............
Malam Karya Anak Bangsa
Feat Mardhati(Mahasiswa Al-Azhar angkatan 2003)
Malam Karya Anak Bangsa Adalah sebuah acara yang lahir langsung dari rahim Mardhati (Organisasi Mahasisa Al-azhar angkatan 2003) dan telah berhasil memeriahkan dunia seni dan kreatifitas masisir. Banyak Respond positif dari masisir dengan MKAB tersebut terbukti dengan lahirnya MKAB II setelah lahirnya MKAB I. MKAB I dilaksanakan pada tahun 2005 (lupa tanggalnya) di Kulliyah Thiib dengan agenda utama : launching Mini Ensiklopedi kemesiran dan dibuka untuk umum dan pada tanggal 12 Agustus 2007 kemarin tepatnya di Griya Ja-Teng MKAB yang kedua lahir kembali, tentunya dengan setting dan agenda acara yang berbeda, because just for Mardhatians saja, dengan agenda utama : Temu kangen dan pemberian penghargaan kepada Mardhatians yang akan segera meninggalkan Cairo.
Semua acara terlaksana dengan baik dan meriah meskipun banyak Mardhatians yang tidak bias ikut, tentunya ini didukung oleh hati Mardhatians yang sudah menyatu dan selalu happy jika kumpul bersama Mardhati di mana dan bagaimana kondisinya.
©Seperti biasa acara rangkaian acara telah diformat oleh panitia dan langsung dibuka oleh Faishal dilanjutkan dengan pembacaan kalam Ilahi oleh Ferry Ramadhan Syah, selanjutnya sambutan.
©Dan menjadi kewajiban bagi Mardhatians, generasi pecinta tanah air untuk selalu menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Mardhati di setiap kegiatan meskipun kegiatan yang sangat sederhana, menyanyikan dua lagu tersebut langsung dipandu oleh Iman.
©Sambutan sambutan oleh panitia dan ketua Mardhati 2003, namun karena masih banyak waktu, maka dengan kecerdasan panitia ditambahlah secara dadakan agenda baru : Kilas balik sejarah lahirnya Mardhati yang langsung dipandu oleh saudara Labib dan mantan ketua perdana Mardhati, Aulia ul-haq. Adalah sebuah sejarah yang sangat unik untuk dikenang bahkan tak akan bisa dilupakan, ketika saudara labib menceritakan sejarah lahirnya Mardhati yang diawali dengan Musyawarah secara kekeluargaan hingga berakhir dengan perdebatan sengit (bagus gak tonjok-tonjokan) hanya karena ada keinginan untuk melebur angkatan 2003 dalam 1 nama yang baru dan melepaskan nama Revival (angkatan DePaG 2003), namun mereka bersikeras untuk mempertahankan revivalis mereka, hingga akhirnya dengan tekad bulat dan kepercayaan diri yang kuat lahirlah para pejuang yang dengan gigih melahirkan kumpulan baru dalam tubuh angkatan 2003 dan lahirlah Mardhati.
Patut dibanggakan karena Mardhati telah berhasil membuka warna baru di blantika masisir. Banyak pro dan kontra dari masisir yang meyikapi kelahiran Mardhati,bahkan sampai sekarang status Mardhati masih bisa dikatakan illegal di pemerintahan PPMI (kagak penting itu mah Cuma PPMI aja kok!!, meskipun legal juga nggak dapat apa2), but it,s ok!....Mardhatians tidak perduli yang penting bisa kumpul bersama, satukan hati menggapai cita bangsa.
©Selanjutnya sholat Maghrib berjama’ah dilanjutkan dengan launching album hymne Mardhati, dan alhamdulillah mendapat tanggapan yang sangat positif dari Mardhatians sehingga ada rasa kepuasan dari kru penanggungjawab pembuatan klip tersebut. Banyak pengalaman dan pelajaran yang bisa diambil dari pembuatan klip tersebut, di antaranya :
Untuk menghasilkan sebuah karya, banyak pengorbanannya : Kepanasan, kelaparan, kepegalan dll (Hargailah hasil karya orang lain!!)
Ternyata menjadi seorang Aktor sulit juga (Jangan banyak menghina)
Ukhuwan dan semangat Mardhatians yang tidak bisa dibandingkan dengan lainnya hanya demi Mardhati (Berkorban demi Mardhati)
©Dilanjutkan dengan pembacaan dan pemberian penghargaan kepada Mardhatians yang menyelesaikan study tepat pada waktunya oleh Yayah Fajriyah, meskipun titlenya hanya baru LC (lulus control), tapi paling tidak penghargaan yang diberikan oleh Mardhatians sangat berharga (jangan dinilai dari bentuk piagamnya, tapi antusias mereka ingin memberikan kenangan dan penghargaan terindah buat Mardhatians yang akan lulus agar bisa dikenang dan terus bersatu dalam Mardhati).
Penghargaan yang diberikan Mardhatians adalah motifasi untuk Mardhatians semua untuk selalu berusaha menggapai Ridha Ilahi dan cita bangsa, meskipun tidak pada waktu yang sama, karena keberuntungan dan kesempatan setiap Mardhatians akan datang pada waktu yang tepat pada diri Mardhatians masing-masing.
©Acara Inti
Ada yang Istimewa di MKAB II : Banyak orang yang susah payah menghadirkan narasumber hebat dan berbobot, tapi kali ini Mardhati hanya dengan kecanggihan dan kelincahan merayu, acara Mardhati bisa dihadiri oleh Dekan UGM satra dan budaya, Bapak Syamsyul Hadi . Di tengah kesibukannya pada malam itu, panitia berhasil melobi beliau untuk memeriahkan dialog di MKAB II.
Banyak pelajaran yang bisa diambil dari isi sambutan Beliau :
Tidak menyepelekan hal yang remeh, karena hal yang remeh bisa menjadi sangat berharga.
Banyak menganalisis, karena untuk kemajuan bangsa Indonesia dibutuhkan genersai yang memilki pisau analisis yang tajam.
Wujudkan prioritas utama dalam segala hal : Jika sedang study maka study-lah yang menjadi prioritas utama dan tancapkan selalu di depan mata.
Ada yang sangat menyentuh hati penulis ketika beliau mengomentari permintaan pemandu (Bung Hatta) untuk memberikan nasihat.
“Ini adalah kenikmatan bagi orang-orang yang sudah tua”, ungkapnya dengan nada bijaksana dan mengukirkan ketulusan hati beliau untuk memberikan Nasihat kepada Mardhatians, terasa seperti anak yang dinasihati oleh orang tuanya, karena beliau tidak hanya menasihati tetapi juga mendoakan Mardhatians, betapa bijaknya Beliau!...
Intinya : Berbagi kebahagiaan dan kebaikan sesama.
Dilanjutkan oleh Ustadz Kholid Mushlih (pembicara Utama) di dialog MKAB II, seorang pembiacara yang dengan kecakapannya telah membuat Mardhatians terpukau dan banyak memberikan respond positif, di samping itu topic yang beliau angkat adalah problematika yang sudah akrab dengan Masisir, sehingga banyak Mardhatians yang curhat langsung demi mendapatkan solusi yang tepat.
Di antara mutiara yang diambil dari dialog singkat dengan Beliau adalah :
Logika manusia tidak sama dengan logika Allah, maka jangan bersedih jika ada sesuatu yang terjadi di luar rencana dan kemauan.
Idealisme, tekad dan kesempatan adalah pilar-pilar keberhasilan
Bakar semangat belajar dengan meihat sejarah orang-orang sukses dan membaca.
Keberhasilan bisa dicapai dengan segala cara : Kolektif dan atupun usaha pribadi.
Rizki dan keberuntungan sudah ditentukan oleh Allah dan ketepatan waktunya masih dirahasiakan, maka banyaklah berdoa dan beruasaha.
Sukses study bukan berarti sukses hidup dan yang gagal study juga bukan berarti gagal hidup, Karena banyak jalan menuju kesuksesan.
Dialog yang sangat seru, namun waktu tidak mengijinkan karena batas waktu yang disepakati hanya sampai pukul 23.00 sedangkan jarum jam sudah menunjukan pukul 23,30 sepertinya ada hak Mardhatians yang belum dipenuhi : Makan Malam (kasihan nanti pada masuk angin).
©Akhirnya acara ditutup dengan doa oleh Nurtianov.
Dan sambil makan malam ada obrolan santai dari Fuad (panitia Agenda), membicarakan all about agenda, plus memberikan hasil akhir catatan keuangan Agenda agar Mardhatians semua bisa mengetahui dengan jelas tanpa ada missunderstanding, dilanjutkan dengan Haki (panitia Rihlah), namun nasib sial menimpa Haki, Mardhatians sudah kurang connect sehingga obrolan tentang rihlah sepertinya akan dikhususkan pada rapat selanjutnya yang special membahas rihlah dan ini merupakan agenda besar terakhir Mardhati di tahun 2007 ini. Semangat terus ya!!!!!!!!!!!!!!!!!
Ini aja yang bisa penulis catat dari MKAB II semalam semoga bisa menjadi sebuah kenangan terindah.
Mohon maaf kalau ada kesalahan dan kekurangan.
Wassalam
Yayah Fajriyah Afandi
Feat Mardhati(Mahasiswa Al-Azhar angkatan 2003)
Malam Karya Anak Bangsa Adalah sebuah acara yang lahir langsung dari rahim Mardhati (Organisasi Mahasisa Al-azhar angkatan 2003) dan telah berhasil memeriahkan dunia seni dan kreatifitas masisir. Banyak Respond positif dari masisir dengan MKAB tersebut terbukti dengan lahirnya MKAB II setelah lahirnya MKAB I. MKAB I dilaksanakan pada tahun 2005 (lupa tanggalnya) di Kulliyah Thiib dengan agenda utama : launching Mini Ensiklopedi kemesiran dan dibuka untuk umum dan pada tanggal 12 Agustus 2007 kemarin tepatnya di Griya Ja-Teng MKAB yang kedua lahir kembali, tentunya dengan setting dan agenda acara yang berbeda, because just for Mardhatians saja, dengan agenda utama : Temu kangen dan pemberian penghargaan kepada Mardhatians yang akan segera meninggalkan Cairo.
Semua acara terlaksana dengan baik dan meriah meskipun banyak Mardhatians yang tidak bias ikut, tentunya ini didukung oleh hati Mardhatians yang sudah menyatu dan selalu happy jika kumpul bersama Mardhati di mana dan bagaimana kondisinya.
©Seperti biasa acara rangkaian acara telah diformat oleh panitia dan langsung dibuka oleh Faishal dilanjutkan dengan pembacaan kalam Ilahi oleh Ferry Ramadhan Syah, selanjutnya sambutan.
©Dan menjadi kewajiban bagi Mardhatians, generasi pecinta tanah air untuk selalu menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Mardhati di setiap kegiatan meskipun kegiatan yang sangat sederhana, menyanyikan dua lagu tersebut langsung dipandu oleh Iman.
©Sambutan sambutan oleh panitia dan ketua Mardhati 2003, namun karena masih banyak waktu, maka dengan kecerdasan panitia ditambahlah secara dadakan agenda baru : Kilas balik sejarah lahirnya Mardhati yang langsung dipandu oleh saudara Labib dan mantan ketua perdana Mardhati, Aulia ul-haq. Adalah sebuah sejarah yang sangat unik untuk dikenang bahkan tak akan bisa dilupakan, ketika saudara labib menceritakan sejarah lahirnya Mardhati yang diawali dengan Musyawarah secara kekeluargaan hingga berakhir dengan perdebatan sengit (bagus gak tonjok-tonjokan) hanya karena ada keinginan untuk melebur angkatan 2003 dalam 1 nama yang baru dan melepaskan nama Revival (angkatan DePaG 2003), namun mereka bersikeras untuk mempertahankan revivalis mereka, hingga akhirnya dengan tekad bulat dan kepercayaan diri yang kuat lahirlah para pejuang yang dengan gigih melahirkan kumpulan baru dalam tubuh angkatan 2003 dan lahirlah Mardhati.
Patut dibanggakan karena Mardhati telah berhasil membuka warna baru di blantika masisir. Banyak pro dan kontra dari masisir yang meyikapi kelahiran Mardhati,bahkan sampai sekarang status Mardhati masih bisa dikatakan illegal di pemerintahan PPMI (kagak penting itu mah Cuma PPMI aja kok!!, meskipun legal juga nggak dapat apa2), but it,s ok!....Mardhatians tidak perduli yang penting bisa kumpul bersama, satukan hati menggapai cita bangsa.
©Selanjutnya sholat Maghrib berjama’ah dilanjutkan dengan launching album hymne Mardhati, dan alhamdulillah mendapat tanggapan yang sangat positif dari Mardhatians sehingga ada rasa kepuasan dari kru penanggungjawab pembuatan klip tersebut. Banyak pengalaman dan pelajaran yang bisa diambil dari pembuatan klip tersebut, di antaranya :
Untuk menghasilkan sebuah karya, banyak pengorbanannya : Kepanasan, kelaparan, kepegalan dll (Hargailah hasil karya orang lain!!)
Ternyata menjadi seorang Aktor sulit juga (Jangan banyak menghina)
Ukhuwan dan semangat Mardhatians yang tidak bisa dibandingkan dengan lainnya hanya demi Mardhati (Berkorban demi Mardhati)
©Dilanjutkan dengan pembacaan dan pemberian penghargaan kepada Mardhatians yang menyelesaikan study tepat pada waktunya oleh Yayah Fajriyah, meskipun titlenya hanya baru LC (lulus control), tapi paling tidak penghargaan yang diberikan oleh Mardhatians sangat berharga (jangan dinilai dari bentuk piagamnya, tapi antusias mereka ingin memberikan kenangan dan penghargaan terindah buat Mardhatians yang akan lulus agar bisa dikenang dan terus bersatu dalam Mardhati).
Penghargaan yang diberikan Mardhatians adalah motifasi untuk Mardhatians semua untuk selalu berusaha menggapai Ridha Ilahi dan cita bangsa, meskipun tidak pada waktu yang sama, karena keberuntungan dan kesempatan setiap Mardhatians akan datang pada waktu yang tepat pada diri Mardhatians masing-masing.
©Acara Inti
Ada yang Istimewa di MKAB II : Banyak orang yang susah payah menghadirkan narasumber hebat dan berbobot, tapi kali ini Mardhati hanya dengan kecanggihan dan kelincahan merayu, acara Mardhati bisa dihadiri oleh Dekan UGM satra dan budaya, Bapak Syamsyul Hadi . Di tengah kesibukannya pada malam itu, panitia berhasil melobi beliau untuk memeriahkan dialog di MKAB II.
Banyak pelajaran yang bisa diambil dari isi sambutan Beliau :
Tidak menyepelekan hal yang remeh, karena hal yang remeh bisa menjadi sangat berharga.
Banyak menganalisis, karena untuk kemajuan bangsa Indonesia dibutuhkan genersai yang memilki pisau analisis yang tajam.
Wujudkan prioritas utama dalam segala hal : Jika sedang study maka study-lah yang menjadi prioritas utama dan tancapkan selalu di depan mata.
Ada yang sangat menyentuh hati penulis ketika beliau mengomentari permintaan pemandu (Bung Hatta) untuk memberikan nasihat.
“Ini adalah kenikmatan bagi orang-orang yang sudah tua”, ungkapnya dengan nada bijaksana dan mengukirkan ketulusan hati beliau untuk memberikan Nasihat kepada Mardhatians, terasa seperti anak yang dinasihati oleh orang tuanya, karena beliau tidak hanya menasihati tetapi juga mendoakan Mardhatians, betapa bijaknya Beliau!...
Intinya : Berbagi kebahagiaan dan kebaikan sesama.
Dilanjutkan oleh Ustadz Kholid Mushlih (pembicara Utama) di dialog MKAB II, seorang pembiacara yang dengan kecakapannya telah membuat Mardhatians terpukau dan banyak memberikan respond positif, di samping itu topic yang beliau angkat adalah problematika yang sudah akrab dengan Masisir, sehingga banyak Mardhatians yang curhat langsung demi mendapatkan solusi yang tepat.
Di antara mutiara yang diambil dari dialog singkat dengan Beliau adalah :
Logika manusia tidak sama dengan logika Allah, maka jangan bersedih jika ada sesuatu yang terjadi di luar rencana dan kemauan.
Idealisme, tekad dan kesempatan adalah pilar-pilar keberhasilan
Bakar semangat belajar dengan meihat sejarah orang-orang sukses dan membaca.
Keberhasilan bisa dicapai dengan segala cara : Kolektif dan atupun usaha pribadi.
Rizki dan keberuntungan sudah ditentukan oleh Allah dan ketepatan waktunya masih dirahasiakan, maka banyaklah berdoa dan beruasaha.
Sukses study bukan berarti sukses hidup dan yang gagal study juga bukan berarti gagal hidup, Karena banyak jalan menuju kesuksesan.
Dialog yang sangat seru, namun waktu tidak mengijinkan karena batas waktu yang disepakati hanya sampai pukul 23.00 sedangkan jarum jam sudah menunjukan pukul 23,30 sepertinya ada hak Mardhatians yang belum dipenuhi : Makan Malam (kasihan nanti pada masuk angin).
©Akhirnya acara ditutup dengan doa oleh Nurtianov.
Dan sambil makan malam ada obrolan santai dari Fuad (panitia Agenda), membicarakan all about agenda, plus memberikan hasil akhir catatan keuangan Agenda agar Mardhatians semua bisa mengetahui dengan jelas tanpa ada missunderstanding, dilanjutkan dengan Haki (panitia Rihlah), namun nasib sial menimpa Haki, Mardhatians sudah kurang connect sehingga obrolan tentang rihlah sepertinya akan dikhususkan pada rapat selanjutnya yang special membahas rihlah dan ini merupakan agenda besar terakhir Mardhati di tahun 2007 ini. Semangat terus ya!!!!!!!!!!!!!!!!!
Ini aja yang bisa penulis catat dari MKAB II semalam semoga bisa menjadi sebuah kenangan terindah.
Mohon maaf kalau ada kesalahan dan kekurangan.
Wassalam
Yayah Fajriyah Afandi
Emërtimet: kreatif
Wah....Mardhati gitu loh...Keren nih laporannya Mpok! Bravo!
» Posto një koment