<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d5669884687860723271\x26blogName\x3d.\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://afandyna.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3dsq_AL\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://afandyna.blogspot.com/\x26vt\x3d6272397642456612866', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe", messageHandlersFilter: gapi.iframes.CROSS_ORIGIN_IFRAMES_FILTER, messageHandlers: { 'blogger-ping': function() {} } }); } }); </script>

.


Wanita dan Acsesoris

Atas nama "keindahan", fisik wanita telah dieksploitasi sedemikian rupa. Hampir tak ada ruang publik yang di dalamnya tidak menonjolkan keindahan fisik (baca: aurat) kaum hawa. Televisi, internet, dan media cetak pun menjadi sarana yang sangat efektif untuk menebar pesonanya

Mendengar kata wanita tentu yang terlintas dalam angan kita semua adalah keindahan, kemesraan dan kelembutan, tetapi kita semua tidak menyadari bahwa wanita juga sebagai sumber malapetaka.
Wanita sangat senang dengan keindahan, sehingga dalam realitanya wanita sering menghias segala yang ada di sekelilingnya, dihadapannya bahkan yang lebih penting adalah sesuatu yang ada pada dirinya sendiri.

Sangatlah kuat hubungan wanita dengan acsesoris bahkan kehidupan wanita tidak akan bisa lepas dari acsesoris, kata acsesoris yang mencakup arti sangat luas ini meliputi acsesoris kepala seperti kerudung atau jilbab acsesoris tubuh seperti busana, acsesoris tangan dan jari seperti cincin dan gelang serta tidak kalah pentingnya acsesoris wajah seperti bedak, lipstick,pencil alis dan sedo, dan tentunya masih banyak lagi acsesoris lainnya baik yang langsung berhubungan dengan tubuh wanita ataupun yang berada di sekelilingnya.

Perkembangan acsesoris di dunia ini lebih diutamakan sasarannya untuk wanita, karena memang wanitalah yang lebih perhatian dengan hal-hal tersebut, bahkan wanita juga sering berlomba dan bersaing agar bisa tampil lebih cantik, lebih modis dan lebih modern. Maka disinilah mulai nampak sisi negative dari diri wanita, islam sendiri tidak pernah melarang wanita untuk berhias secantik mungkin tetapi sangatlah dilarang jika tujuannya adalah untuk berlomba mencari perhatian banyak masa. bahkan islam sendiri menganjurkan bagi para isteri untuk berhias diri dengan indah bila berada di depan suami, jangan malah sebaliknya bila berada di sisi suami ia nampak berantakan tetapi jika hendak go public ia bergegas memperhias diri seindah mungkin, ini sangatlah berdosa lebih-lebih jika diniatkan untuk berlomba memamerkan segala apa yang dimilikinya. Kita semua kurang menyadari bahwa indah itu bukan berarti harus cantik dan glamour dengan acsesoris, tetapi hakikat keindahan itu adalah sesuatu yang jika dipandang mata, dia tidak akan menyakiti mata dan tidak mengajak lisan untuk berkomentar yang bukan-bukan.

Wanita yang berlomba-lomba menggunakan perhiasan yang diharamkan hanya sekadar untuk menarik perhatian kepadanya, itu hanya merupakan sesuatu yang justru akan merusak akhlak dan harta serta menjadikan wanita sebagai barang hina yang diperjualbelikan dengan harga yang sangat murah. Wanita diseluruh dunia selalu saja berlomba dalam memamerkan segala acsesoris yang dimilikinya tanpa pernah memperhatikan dampak yang akan terjadi di sekelilingnya yang dominan bersifat negative. Di antara dampaknyanya adalah;

1. Rusaknya akhlak muda mudi khususnya mereka yang memang tidak mampu mencegah dirinya dari lembah perzinahan.
2. Memperdagangkan wanita sebagai sarana promosi untuk meningkatkan usaha perdagangan dan sebagainya.
3. Mencelakakan diri wanita sendiri, karena berhias itu menunjukkan niat jelek dari apa yang ia suguhkan untuk menggoda orang-orang jahat dan bodoh.
4.Tersebarnya penyakit, ini seperti sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassallam
(( لَمْ تَظْهَرِ الفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَا إلاَّ فَشَا فِيهِمُ الطَّاعُونُ وَالأوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ فِي أسْلاَفِهِمُ الَّذِينَ مَضَوْا )
"Tidaklah suatu perbuatan zina itu nampak pada suatu kaum hingga mereka mengumumkannya kecuali akan tersebar di antara mereka penyakit menular dan penyakit-penyakit lainnya yang belum pernah ada pada orang-orang dahulu"
5. Mempermudah mata melakukan maksiat, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Kedua mata zinanya adalah melihat.” Serta menyulitkan ketaatan ghadhul bashar (menundukkan pandangan) yang merupakan sesuatu yang lebih berbahaya dari ledakan bom atom dan gempa bumi. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu dengan sehancur-hancurnya.” (Q.S. Al-Isra’: 16))

Dalam hadits juga disebutkan
((إنَّ النَّاسَ إذَا رَأَوْا المُنْكَرَ فَلَمْ يُغَيِّرُوهُ أوْشَكَ أنْ يَعُمَّهُمُ اللهُ بِعَذَابٍ))“
Sesungguhnya manusia bila melihat kemunkaran dan tidak merubahnya, dikhawatirkan Allah akan menimpakan mereka adzab.
Memang terkadang agak serba salah menjadi wanita jika tidak betul-betul mengetahui hakikat wanita,terlebih lagi bila dia berada di hadapan pria. Secara naluri tentunya wanita ingin selalu tampil menarik dihadapan lawan jenisnya agar terlihat lebih mempesona tetapi terkadang justru akan muncul penilalian yang negative dari seorang pria, tetapi terkadang juga malah wanita yang salah duga atas penilaian pria terhadap dirinya seolah-olah terkesan bahwa wanita itu adalah sesosok makhluk yang mudah geer ataupun terlalu sensitive,
Seperti jika dikatakan cantik maka dikira menggoda dan jika dibilang jelek maka disangka menghina, jika dikatakan ia perhiasan terindah dunia, ia bangga. Jika apapun perhiasan yang berharga itu layak ditutupi dan disembunyikan, ia setuju.Tetapi jika disuruh menutup perhiasan dan kecantikannya ia malah membangkang, dan anehnya jika dia dilecehkan oleh pria maka dia menyalahkan penuh kepada pria tanpa menengok kepada dirinya sendiri. Padahal semua itu tidak akan lahir jika wanita tidak pernah menampakkan keelokan tubuh yang dimilikinya.
Itulah wanita, memang tidak pernah konsekwen dengan apa yang telah diperbuatnya, dia memang sudah tercipta demikian dari asalnya yakni tulang rusuk yang bengkok dalam artian bahwa wanita sulit sekali lurus dalam prinsip hidupnya, tetapi ini bukan berarti bahwa wanita adalah makhluk yang bodoh dan tidak akan mampu menuju kepada jalan yang lurus, hanya saja memang wanita harus dibekali dengan ajaran-ajaran agama yang tentunya dapat membawanya kepada reformasi kepribadian menuju jalan yang lurus dan tentunya dengan cara yang baik dan lembut. Seperti mengajaknya menengok kembali kepada kisah-kisah kezuhudan isteri-isteri nabi dan putri-putrinya agar dapat mengambil hikmah darinya serta merealisasikan dalam kehidupannya sehari-hari.
Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa wanita tidak perlu berlomba-lomba mempercantik diri karena kecantikan itu bersifat duniawi yang akan punah dimakan masa.Ingatlah bahwa kecantikan yang berarti adalah kecantikan hati yang akan membawa kepada kedamaian di dunia dan akhirat.jika wanita terus berdandan maka harus siap menanggung malapetaka yang akan menimpanya, sekali lagi janganlah pernah menjadi wanita yang selalu menebar pesona tetapi tidak bertanggung jawab.

Emërtimet:

« Home | Next »
| Next »
| Next »

» Posto një koment