<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d5669884687860723271\x26blogName\x3d.\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://afandyna.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3dsq_AL\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://afandyna.blogspot.com/\x26vt\x3d6272397642456612866', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

.


Sejarah Ringkas Turunan Israil

e martë, 9 shtator 2008
Sejarah ringkas secara kronologis dari turunan Israil itu, berdasarkan catatan di dalam buku-buku sejarah, dapat disimpulkan sebagai berikut :

Sebelum Masehi :
2000 -1300 Abraham, Ishak, Yakub, Yusuf, dan turunannya. 1300-1200 Musa, berdiarn di semenanjung Sinai.
1200 - 1028 Yusak, merebut tanah Kanaan (Palestina).
1028 - 1013 Saul menjabat Raja.
1013 - 973 Daud menjabat Raja.
973 - 933 Sulaiman menjabat Raja, dan kerajaan pecah dua


sepeninggalnya diantara dua puteranya.
933 - 722 kerajaan Israil dalam wilayah Galilia.
933-586 kerajaan Judea dalam wilayah Jerusalem.
722 Kerajaan Israil ditaklukkan Sargon dari Assyria, mengangkut 10 suku Israil sebagai tawanan dan nasib 10 suku Israil tidak diketahui sampai kini.
586 Kerajaan Judea ditaklukkan Nebukhadnezar dari Babilonia, mengangkut 2 suku Israil sebagai tawanan, menghancurkan Jerusalem dan Bait Allah.
586 - 538 dibawah taklukan Babilonia.
538 Baqilonia dan Palestina ditaklukkan Cyrus the Great dari dinasti Achaemenids (persia), membebaskan 2 suku Israil dari tawanan, mengizinkan ke Jerusalem, membantu pembangunan kembali Bait Allah (Solomon's Temple) di dataran tinggi Zion, yang dihancurkan Nebukadhnezar.
538 - 3321 dibawah taklukan dinasti Achaemenids.
332 - 323 dibawah taklukan Makedoma(Grik).
323 - 198 dibawah kekuasaan dinasti ptolemi (Mesir/Grik),
198 - 168 dibawah kekuasaan dinasti Seleuclds (Urik)
168 - 63 Kerajaan Makkabi, kekuasaan nasional Yahudi.

63 sM) dibawah taklukan imprrium Roma.

Sesudah Masehi :
65-75 pemberontakan total pihak Yahudi di Palestina, panglima Tifus meenghancurkan Bait Allah di dataran Zion pada tapun 70 M, menghalaukan bangsa yahudi keluar dari Palestina, bermula sejarah GREAT DIASPORA (Cerai-berai tanpa Tanah Air)
137 Pemberohtakan Bar-Kocheba di Paletina. Setelah orang Yahudi berangsur-angsur masuk kembali, lalu dibasmi secara total oleh pihak imperium Roma.
636-1916 dibawah kekuasaan Islam.
1916-1948 dibawah kekuasaan Inggeris.
1948 kini pembentukan Negara Israil.

Pada saat GREAT DIASPORA itu, bermula tahun 70 M, bangsa Yahudi yang sempat menyelamatkan dirinya dari pembasian pihak Roma segera memencar ke berbagai penjuru, ke dalam wilayah imperium Parsi, ke dalam wilayah pesisir Afrika Utara, semenanjung Iberia, semenanjung Italia, ke dalam wilayah Asia Kecil dan Makedonia dan semenanjung Achaia, kepulauan Cyprus dan Rhodes.
Sebagiannya memencar arah ke selatan, ke dalam wilayah semenanjung Arabia, terutama dalam wilayah Yasrib dan sekitarnya, dan ke dalam wilayah kerajaan Himyar di Yaman. Di dalam wilayah Yasrib itu mereka lebih berkembang, dan bahkan mendirikan kota-kota benteng (qal'at) dalam wilayah sekitarnya, termasuk kota-benteng Khaibar. Turunan mereka disitu berkembang sampai awal abad ke-7 masehi.
Pada saat Nabi Muhammad ber-Hijrah ke Yasrib pada tahun 1 H/622 M maka disitu dia berhadapan dengan masyarakat Yahudi yang dominan, terutama dalam bidang perdagangan dan pertanian, disamping dua sukubesar bangsa Arab yaitu suku Auss dan suku Khazraj. Lalu terikat Perjanjian Kerukunan Hidup Bersama dengan kelompok-kelompok masyarakat Yahudi itu; dikenal dengan Shahifat-al-Siyasiyat. Pada saat kelompok- kelompok masyarakat Yahudi itu mulai mencemarkan isi Perjanjian Kerukunan Hidup Bersama itu, mengadakan komplotan-komplotan dengan pihak Kuffar-Kurais di Mekkah hingga berlangsung serangan Pasukan Gabungan (Al-Ahzab) ke Yasrib (Madinah-al-Munawwarah), maka kota-kota benteng milik Yahudi di sekitar Yasrib itu lalu direbut dan dikuasai sepenuhnya.

Keyakinan Mithologis.
Setelah bani Israil itu menderitakan hidup gersang selama 40 tahun di padang Tiah itu, yang hidup cuma dengan Manna dan Salwa (Keluaran, XVI: 1-35) maka Nabi Yusak (Joshea), sepeninggal Nabi Musa, menggerakkan bani Israil yang sudah makin kembang-biak itu untuk menyerang dan merebut tanah Kanaan (Palestina) dan lalu menguasainya, hingga terbentuk pemerintahan Hakim-Hakim (Hakim-Hakim, I-XXI) menjelang terbentuk pemerintahan Raja-Raja (I Raja-Raja, I-XXII; II Raja-Raja, I-XXV).
Dalam wilayah kediaman baru itu lambatlaun bani Israil kembali tergoda oleh keyakinan mithologi yang dianut penduduk Kanaan, memuja dewata Baal dan dewi Astarte pada kuil-kuil pujaan yang demikian megah dan agung beserla upacara-upacara kebaktiannya yang sangat menggairahkan.
Seperti juga halnya sewaktu masih berada di tanah Mesir maka bani Israil itu terseret dan tergoda oleh keyakinan mithologi yang dianut Masir Tua itu, memuja dewata Ra dan dewi Isis dan dewa Osiris dan dewa Apis dan dewa-dewa lainnya.
Pada saat mereka itu ditaklukkan oleh Assyria dan oleh Babilonia maka mereka itu cepat terseret dan tergoda oleh keyakinan mithologi yang dianut bangsa itu, memuja dewata Marduk dan dewa Anu dan dewi Anki dan dewa-dewa lainnya.
Pada saat mereka itu ditaklukkan oleh Grik maka bani Israil itu terseret dan tergoda pula oleh keyakinan mithologi yang dianut Grik Tua itu, memuja dewata Zeus dan dewi Aphrodite dan dewa-dewi lainnya.
Bani Israil itu, dalam masa sejarah yang demikian panjangnya, berulangkali membelakangi ajaran Yahuwa dan melupakan Perjanjian bani Israil itu dengan Yahuwa. Dan tersebab itulah bani Israil itu berulangkali ditimpakan kenistaan dan bencana. Dan terrsebab itulah Yahuwa berulangkali melahirkan Nabi-Nabi untuk memulihkan kembali ajaran dan keyakinan tentang keesaan Yahuwa.
Sejarah mencatat kelahiran Nabi-Nabi itu sampai menjelang abad pertama Masehi, baikpun Nabi-Nabi Terdahulu maupun Nabi-Nabi belakangan, sebagai berikut :
• 1028 - 1013 sM Salil
• 1013 - 973 sM Daud
• 973 - 933 sM Sulaiman.
• lk 852 sM Nabi Jonah (Yunus)
• lk 820 sM Joel
• lk 811 sM Nabi Amos
• lk 775 sM Nabi Isaiah
• lk 745 sM Nabi Hosea
• lk 716 sM Nabi Micah
• lk 648 sM Nabi Zepphanya
• lk 633 sM Nabi Nahum
• lk 628 sM Nabi Habakuk
• lk 60-7 sM Nabi Jeremiah
• lk 591 sM Nabi Ezekiel
• lk 536 sM Nabi Daniel
• lk 521 sM Nabi Hajai
• lk 519 sM Nabi Zecharia
• lk 460 sM Nabi Ezra
• lk 443 sM Nabi Nehemiah
• lk 430 sM Nabi Malaichi
• lk 2 sM kelahiran Nabi Yahya dan Yesus
Penanggalan secara kronologis di atas itu dipungut dan didasarkan atas kronologi yang disusun oleh Internasional Bible Students Association, New York, di dalam penerbitan tahun 1963 berjudul All Scripture is Inspired of God halaman 294-296.
Himpunan kitab-kitab dalam kelompok Nebiim dan di dalam kelompok Khetubiin berkisah panjang lebar tentang kekufuran bani Israil itu dan penderitaan Nabi-Nabi dalam menegakkan kembali keyakinan tentang keesaan Allah Maha Kuasa (Yahuwa).
Sumber: Agama-agama Besar Di Dunia

Emërtimet:

Akidah Islam Sebagai Pegangan Hidup

Prolog
Islam ibarat sebuah bangunan, sedangkan akidah merupakan dasar atau pondasi yang urgen (penting) bagi berdirinya bangunan Islam secara keseluruhan, kuat lemahnya bangunan tergantung pada pondasinya. Meskipun bangunan itu terbuat dari besi dan beton, namun jika pondasinya terbuat dari kayu-kayu yang rapuh, maka bangunan yang kuat tadi akan menjadi bangunan yang mudah roboh. Sehingga semakin besar suatu bangunan, maka semakin membutuhkan pondasi yang kuat dan menghunjam ke bumi.

Hal lain yang dapat dipetik dari hakikat ini adalah kita harus membangun pondasi (asas) terlebih dahulu sebelum mendirikan bangunan.
Akidah yang kuat diumpamakan sebagai pohon yang baik yaitu akarnya menghunjam ke bumi, cabangnya menjulang ke langit, berdiri kukuh, tidak mudah tergoyahkan meskipun diterjang oleh badai, dan pohon itu memberikan buah yang ranum lagi menyenangkan. Sebagaimana firman Alloh dalam QS.Ibrahim:24.
الم تر كيف ضرب الله مثلا كلمة طيبة كشجرة طيبة اصلها ثابت و فرعها فى السماء(*)


Kekuatan akidah yang seperti itu akan memancar dari sikap hidup dan perilaku pemiliknya. Semua amal perbuatannya berasas dan berasal dari akidah Islam yang merupakan pantulan sinar keimanan dan aplikasi yang nyata atas keyakinan “laa ilaaha illallah”. Sedangkan setiap perbuatan yang tidak bersumber dari akidah Islam, maka tidak akan bernilai dan sia-sia belaka. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Ibrahim :18.
مثل الذين كفروا بربهم, اعمالهم كرماد اشتدت به الريح فى يوم عاصف..............

Dari ungkapan ini, tergambar betapa pentingnya akidah dalam kehidupan manusia dan
untuk mewujudkan akidah sebagai pegangan hidup, penting bagi kita untuk memilikii pemahaman yang benar terhadap akidah, karena kesalahan memahami akidah akan berimplikasi pada cara pandang dan menentukan tujuan hidup.

Definisi Akidah
Akidah menurut bahasa berasal dari bahasa arab “al-’Aqdu” artinya ikatan (ikatan seseorang dengan suatu peraturan), kepercayaan (kepercayaan seseorang terhadap sesuatu) atau ketetapan (ketetapan seseorang terhadap sesuatu )
Sedangkan menurut istilah adalah keyakinan yang teguh dan pasti, tanpa ada keraguan sedikitpun bagi orang yang meyakininya.

Dari definisi ini, dapat disimpulkan bahwa akidah tidak hanya terpaku pada islam, tetapi seluruh agama dan aliran pasti mempunyai akidah. dengan demikian maka akidah dibagi menjadi dua; Akidah yang benar dan akidah yang salah.
Akidah islam adalah keyakinan yang teguh kepada enam hal dalam rukun iman (Allah, malaikat, Rasul, kitab, hari kiyamat dan takdir) dan melaksanakan segala perintah Allah yang tertuang di dalam Alqur’an dan Hadist.

Akidah Sebagai Pegangan Hidup
Akidah islam merupakan pondasi dan pegangan hidup pribadi mukmin. Semakin kuat dan kokoh pondasi dan dasar tersebut, pribadi Mukmin akan semakin mantap dan lebih siap untuk menapaki jalan kesempurnaan-Nya.
Kerusakan Akidah merupakan sumber dan penyebab kerusakan di bidang agama, etika dan sosial,. Untuk membendung dan melenyapkan kerusakan-kerusakan di bidang-bidang tersebut haruslah dimulai dari pembenahan kembali terhadap Akidah dengan memahami landasan dasar akidah islam yang benar.
Sudah kita ketahui bersama bahwa ada enam hal yang menjadi landasan akidah islam yang harus dipahami secara sempurna oleh umat islam, yaitu percaya kepada Allah, malaikat, rasul, kitab-kitab, hari kiyamat dan takdir.

*) Percaya kepada Allah
Allah itu ada
Allah itu esa, tidak ada tuhan selain Allah
Allah memiliki sifat sejati yang terpuji (Penyayang, pemberi, melihat, mendengar dll)
Allah tempat mengadu

*) percaya kepada Malaikat
Malaikat adalah makhluk Allah yang gaib
Malaikat tak pernah berbuat dosa
Malaikat yang wajib dikenal hanya sepuluh (jibril, mikail, israfil, izrail, rakib, atid, munkar, nakir, ridwan dan malik)

*) Percaya kepada Rasul
Rasul adalah pembawa amanat Allah kepada ummat manusia
Ajaran nabi dan Rasul dari adam hingga nabi Muhammad adalah mengajarkan tauhid (tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah)
Nabi dan Rasul yang wajib dikenal hanya ada 25 dan ditutup oleh Nabi Muhammad SAW

*) Percaya kepada Kitab-kitab Allah
kitab-kitab Allah ada empat, taurat, injil, zabur dan alqur’an
Tidak ada kitab yang terpelihara keasliannya kecuali alqur’an
Meyakini alqur’an adalah ucapan Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Untuk dijadikan pegangan hidup manusia.

*) Percaya kepada hari kiyamat
kehidupan dunia akan berakhir selamanya
Akhirat lah kehidupan yang sebenarnya
Semua manusia yang meninggal akan dibangkitkan kembali untuk berkumpul bersama di padang mahsyar
Tidak ada yang bisa menolong manusia kecuali amal kebaikannya

*) Percaya kepada takdir Allah
Allah yang mengatur kehidupan manusia
Berfikir positif dalam takdir Allah, karena “Allah selalu bersama prasangka hambanya”
Berusaha dan berdoa (ikhtiyar dan tawakkal).

Manfaat memiliki akidah
*) Mengenal Allah, malaikat, rasul dan kitab-kitabnya
*) Memiliki landasan dasar hidup yang pasti
*) Memiliki motifasi hidup yang kuat
*) Memiliki orientasi hidup yang jelas


Epilog
kembalilah kepada akidah yang benar dengan kembali mengkaji akidah islam demi terwujudnya cita-cita mulia, yaitu menjadi hamba Allah yang bertaqwa.